Monday, January 29, 2018

Peliharalah Masa Muda

#5

 Menjejak Redha: Peliharalah Masa Muda!
Perkongsian: Mohd Hanis bin Nasruddin
Olahan: Siti Nursyuhada



Bismillahirrahmanirrahim wassolatu wassalam ala Rasulillahi al-Amin
 


"أَيُّهَا الشَّبَابُ التَارِكُ شَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي أَنْتَ عِنْدِي كَبَعْضِ مَلَائِكَتِي" 
"Wahai pemuda yang meninggalkan (nafsu) syahwatnya demi-Ku, kamu di sisi-Ku seperti sebahagian malaikat-Ku"
المصدر : إحياء علوم الدين الإمام الغزلي

         Dari Hadis Qudsi ini memberi kesimpulan kepada kita; bahawa sudah menjadi kewajiban bagi seorang pemuda untuk benar-benar:

1. Memelihara masa mudanya dari perbuatan yang dapat menjerumuskannya dalam murka Allah SWT dan dari seksa-Nya yang pedih.

2. Hendaknya ia juga menjadikan masa mudanya sebagai tangga untuk menggapai redha Allah SWT dan pahalanya yang besar.


[Penerbit Layar, DI. Yogyakarta]




***

"Keadaan kalbu bagaikan atap rumah. Jika engkau menyalakan api di dalam rumah, asapnya akan membumbung ke atap dan membuatnya hitam. Seperti itu pulalah api syahwat. Ketika api syahwat berkobar dalam tubuh, asap-asap dosa akan naik ke kalbu dan menghitamkannya."


[Ibnu Atha'illah As-Sakandari رضى الله عنه dalam Tajul 'Arus]




***

Ibnu Mubarak رحمة الله تعالى pernah bersyair;


"Aku melihat dosa-dosa itu mematikan hati. Dan selalu melakukan dosa akan menyebabkan kehinaan. Meninggalkan dosa-dosa dapat menghidupkan hati. Dan yang terbaik bagimu adalah menjauhinya."


[Ad-Daa’ wa ad-Dawaa’, 95]


Tundukkan Pandangan, Raih Kasih Ar-Rahman ❤



Habib Ali al-Jufri: Cara Memandang kepada Pelaku Maksiat?


 - والله تعالى أعلم -

Saturday, January 20, 2018

Terlena

#4

Bismillah wassolatu wassalam ala Rasulina alHabib alMusthofa

TERLENA


Oleh: Al Marhum Prof Hamka
Perkongsian : Siti Nursyuhada binti Ahmad Fuad
Olahan : Mohd Hanis bin Nasruddin

__________________


Waktu berlalu begitu pantas menipu kita yang terlena

Belum sempat berzikir di waktu pagi, hari sudah menjelang siang, Belum sempat bersedekah pagi, matahari sudah meninggi.

Niat pukul 9.00 pagi hendak solat Dhuha, tiba-tiba azan Zuhur sudah terdengar..

Teringin setiap pagi membaca 1 juzuk Al-Quran, menambah hafalan satu hari satu ayat, itu pun tidak dilakukan.



Rancangan untuk tidak akan melewatkan malam kecuali dengan tahajjud dan witir, walau pun hanya 3 rakaat, semua tinggal angan-angan.

Beginikah berterusannya nasib hidup menghabiskan umur? Berseronok dengan usia?

Lalu tiba-tiba menjelmalah usia di angka 30, sebentar kemudian 40, tidak lama terasa menjadi 50 dan kemudian orang mula memanggil kita dengan panggilan "Tok Wan, Atok...Nek" menandakan kita sudah tua.

Lalu sambil menunggu Sakaratul Maut tiba, diperlihatkan catatan amal yang kita pernah buat....



Astaghfirullah, ternyata tidak seberapa sedekah dan infak cuma sekadarnya, mengajarkan ilmu tidak pernah ada, silaturrahim tidak pernah buat.

Justeru, apakah roh ini tidak akan melolong, meraung, menjerit menahan kesakitan di saat berpisah daripada tubuh ketika Sakaratul Maut?

Tambahkan usiaku ya Allah, aku memerlukan waktu untuk beramal sebelum Kau akhiri ajalku.


Belum cukupkah kita menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun?

Perlu berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang, petang dan malam, perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita BERSEDIA untuk mati?

Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala, maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena.

[ Pak Hamka ]


_____________


"You are who you are; you can't change it, you can't run away from it, live with it."
I am sorry. I disagree.
You're not a fixed personality. Or a set label. You can change. And You can press the reset button on who you are: spiritually, physically, socially.
But there's a catch - you need three things:
  1. Sincere Intention that you want to change.
  2. Hard work, sweat and tears to see yourself through the change.
  3. A change in your environment, to enable you to change.

Without these three, you're only hoping for change, and yes, you'll be who you are for life.
Mohammed Faris
Founder & CEO, The Productive Muslim Company




Sunday, January 14, 2018

4 Keadaan Manusia

#3

بسم الله الرحمن الرحيم

4 Keadaan Manusia
Syarah Qasidah Abi Madyan
Oleh: Ibn Athoillah as-Sakandariy

Perkongsian: Mohd Hanis bin Nasruddin
Olahan: Siti Nursyuhada binti Ahmad Fuad


Mursyid dan Murobbi kepada Syeikh Ibn Athoillah as-Sakandariy RAH, Syeikh Abu Abbas al-Mursiy RAH menasihati anak murid yang disayanginya itu:


"Keadaan seseorang hamba itu ada 4, dan tiada 5 baginya:
Nikmat, Bala, Taat, Maksiat."


1- "Jika engkau berada dalam kenikmatan,
maka dituntut daripada engkau hak untuk bersyukur."



2- "Jika engkau ditimpa bala,
maka dituntut hak daripada engkau untuk bersabar."



Kerana...?



3- "Jika engkau dalam ketaatan, maka dituntut daripada engkau hak untuk meyakini itu adalah anugerah nikmat Allah ke atas engkau."


4- " Jika engkau bermaksiat,
maka dituntut daripada engkau hak untuk beristighfar."


[Syarah Qasidah Abi Madyan - Ibn Athoillah as-Sakandariy]



Ukir senyuman...

Kerana senyuman itu permulaan,
Bagi meredakan segala masalah yang menimpa...

Jika terasa air mata ingin berderai, lepaskan ia...

Kerana dalam air mata ada masalah yang terkumpul...
Bererti kita membuang beban kita melalui air mata...☁

- M H S -




Kadang kita alpa dan leka, hanyut dalam dosa..
Sedari itu kita pantas meragukan langkah..
Terasa diri lemah dan ingin berputus asa..

Namun andai kita mengerti nilai hijrah..
Dalam mencari jalan keluar harus bermujahadah..

Kerna Syurga itu Bukan Percuma!
Bukan sembarangan orang bisa mendapatkannya..
Bahawa sesungguhnya ada harga yang mahal untuk membayarnya..


Wallahua'lam (Allah knows best).

Monday, January 8, 2018

Bahagia Itu Sederhana

#2

بسم الله الرحمن الرحيم

Bahagia Itu Sederhana

Perkongsian : Siti Nursyuhada binti Ahmad Fuad
Olahan : Mohd Hanis bin Nasruddin

Sesederhana ketika Allah menakdirkan seseorang yang terbaik.. Dengan jalan yang terbaik.. Disaat yang terbaik..

Seseorang yang terbaik itu adalah yang ia membuat para bidadari cemburu.



Diriwayatkan bahwa ibunda kita Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari bermata jeli?" Beliau menjawab, "Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat."

Aku bertanya, “Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?” Beliau menjawab, “Karena salat, puasa, dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’”

(HR. Ath-Thabrani)



"Ya Allah, jadikanlah kami daripada kalangan orang yang terbaik di sisiMu"



  • Jalan yang terbaik itu adalah jalan mereka yang saling mencintai hanya karena Allah.Sebab itulah kesempurnaan Iman.. Ia tak kurang.. Tak lebih.. Namun pas pada takarannya!
  • Cintanya adalah cinta yang tak hanya berakhir bersama berakhirnya kehidupannya di dunia.. Melainkan cinta mereka adalah cinta yang terbaik yang akan saling menopang menuju jannah-Nya
  • Cinta yang tak akan memberi kecuali dengan pemberian yang halal dengan jalan yang halal pula..

"Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.”

(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan)



"Tapi, di sebalik kesenangan ini, kemewahan, kekayaan itu bersalut bersamanya ujian, baik berupa nikmat sementara yang akan ditarik semula, atau akan terus diberi kekayaan hingga kita lupa untuk bertahmid, bertasbih, dan bertakbir, hingga sanggup 'bertuhankan' harta semata-mata. Kehidupan yang selamat ialah, *jauh daripada fakir dan jauh daripada terlalu kaya. Ya, hidup bersederhana..."
(Buku Menjadi Hamba Allah - Rezza Khanafiah)

Disaat yang terbaik adalah.. Saat keduanya saling membutuhkan dan saling menguatkan..

Terkadang manisnya kehidupan itu hanya dapat dirasakan oleh mereka yang telah melewati pahitnya kehidupan... Kehidupan panjang menuju kepada keridhaan Rabbnya.


"Pasangan suami isteri yang benar-benar matang akan berusaha mengutip ilmu rumahtangga dan mengambil ibrah berguna sebagai bekalan diri. Target yang mereka halakan adalah hingga Syurga. Mereka tidak akan putus asa berubah dan berusaha demi kelangsungan rumahtangga. Membina rumahtangga itu mudah, namun untuk mengekalkan ia memerlukan kekuatan daripada pelbagai sudut seperti kebijaksanaan, rohani, emosi, kesihatan jasmani dan mental."





































Wallahua'lam


Definisi Tasawuf dan Ajaran-Ajarannya

#8 بسم الله الرحمن الرحيم والصلاة والسلام على رسول الله. أما بعد. Bahagian I Definisi Tawasuf dan Ajaran-ajarannya (Kenyataan ...