#2
Bahagia Itu Sederhana
Perkongsian : Siti Nursyuhada binti Ahmad FuadOlahan : Mohd Hanis bin Nasruddin
Sesederhana ketika Allah menakdirkan seseorang yang terbaik.. Dengan jalan yang terbaik.. Disaat yang terbaik..
Seseorang yang terbaik itu adalah yang ia membuat para bidadari cemburu.
Diriwayatkan bahwa ibunda kita Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari bermata jeli?" Beliau menjawab, "Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yang tidak terlihat."
Aku bertanya, “Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?” Beliau menjawab, “Karena salat, puasa, dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’”
(HR. Ath-Thabrani)
"Ya Allah, jadikanlah kami daripada kalangan orang yang terbaik di sisiMu"
- Jalan yang terbaik itu adalah jalan mereka yang saling mencintai hanya karena Allah.Sebab itulah kesempurnaan Iman.. Ia tak kurang.. Tak lebih.. Namun pas pada takarannya!
- Cintanya adalah cinta yang tak hanya berakhir bersama berakhirnya kehidupannya di dunia.. Melainkan cinta mereka adalah cinta yang terbaik yang akan saling menopang menuju jannah-Nya
- Cinta yang tak akan memberi kecuali dengan pemberian yang halal dengan jalan yang halal pula..
"Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan)
"Tapi, di sebalik kesenangan ini, kemewahan, kekayaan itu bersalut bersamanya ujian, baik berupa nikmat sementara yang akan ditarik semula, atau akan terus diberi kekayaan hingga kita lupa untuk bertahmid, bertasbih, dan bertakbir, hingga sanggup 'bertuhankan' harta semata-mata. Kehidupan yang selamat ialah, *jauh daripada fakir dan jauh daripada terlalu kaya. Ya, hidup bersederhana..."
(Buku Menjadi Hamba Allah - Rezza Khanafiah)
Disaat yang terbaik adalah.. Saat keduanya saling membutuhkan dan saling menguatkan..
Terkadang manisnya kehidupan itu hanya dapat dirasakan oleh mereka yang telah melewati pahitnya kehidupan... Kehidupan panjang menuju kepada keridhaan Rabbnya.
"Pasangan suami isteri yang benar-benar matang akan berusaha mengutip ilmu rumahtangga dan mengambil ibrah berguna sebagai bekalan diri. Target yang mereka halakan adalah hingga Syurga. Mereka tidak akan putus asa berubah dan berusaha demi kelangsungan rumahtangga. Membina rumahtangga itu mudah, namun untuk mengekalkan ia memerlukan kekuatan daripada pelbagai sudut seperti kebijaksanaan, rohani, emosi, kesihatan jasmani dan mental."
Wallahua'lam
No comments:
Post a Comment