Saturday, January 20, 2018

Terlena

#4

Bismillah wassolatu wassalam ala Rasulina alHabib alMusthofa

TERLENA


Oleh: Al Marhum Prof Hamka
Perkongsian : Siti Nursyuhada binti Ahmad Fuad
Olahan : Mohd Hanis bin Nasruddin

__________________


Waktu berlalu begitu pantas menipu kita yang terlena

Belum sempat berzikir di waktu pagi, hari sudah menjelang siang, Belum sempat bersedekah pagi, matahari sudah meninggi.

Niat pukul 9.00 pagi hendak solat Dhuha, tiba-tiba azan Zuhur sudah terdengar..

Teringin setiap pagi membaca 1 juzuk Al-Quran, menambah hafalan satu hari satu ayat, itu pun tidak dilakukan.



Rancangan untuk tidak akan melewatkan malam kecuali dengan tahajjud dan witir, walau pun hanya 3 rakaat, semua tinggal angan-angan.

Beginikah berterusannya nasib hidup menghabiskan umur? Berseronok dengan usia?

Lalu tiba-tiba menjelmalah usia di angka 30, sebentar kemudian 40, tidak lama terasa menjadi 50 dan kemudian orang mula memanggil kita dengan panggilan "Tok Wan, Atok...Nek" menandakan kita sudah tua.

Lalu sambil menunggu Sakaratul Maut tiba, diperlihatkan catatan amal yang kita pernah buat....



Astaghfirullah, ternyata tidak seberapa sedekah dan infak cuma sekadarnya, mengajarkan ilmu tidak pernah ada, silaturrahim tidak pernah buat.

Justeru, apakah roh ini tidak akan melolong, meraung, menjerit menahan kesakitan di saat berpisah daripada tubuh ketika Sakaratul Maut?

Tambahkan usiaku ya Allah, aku memerlukan waktu untuk beramal sebelum Kau akhiri ajalku.


Belum cukupkah kita menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun?

Perlu berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang, petang dan malam, perlu berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar kita BERSEDIA untuk mati?

Kita tidak pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala, maka 1000 tahun pun tidak akan pernah cukup bagi orang-orang yang terlena.

[ Pak Hamka ]


_____________


"You are who you are; you can't change it, you can't run away from it, live with it."
I am sorry. I disagree.
You're not a fixed personality. Or a set label. You can change. And You can press the reset button on who you are: spiritually, physically, socially.
But there's a catch - you need three things:
  1. Sincere Intention that you want to change.
  2. Hard work, sweat and tears to see yourself through the change.
  3. A change in your environment, to enable you to change.

Without these three, you're only hoping for change, and yes, you'll be who you are for life.
Mohammed Faris
Founder & CEO, The Productive Muslim Company




No comments:

Post a Comment

Definisi Tasawuf dan Ajaran-Ajarannya

#8 بسم الله الرحمن الرحيم والصلاة والسلام على رسول الله. أما بعد. Bahagian I Definisi Tawasuf dan Ajaran-ajarannya (Kenyataan ...